Jumat, 29 Mei 2009

Artikel Fossil

FOSSIL

Fossil adalah sisa dari makhluk makhluk yang pernah hidup. Tersebar di setiap benua, fosil-fosil mengajari kita tentang bumi dan fosil menyediakan bukti yang mendukung evolusi kehidupan (????, pent. sengaja gak disensor). Tetapi menemukan fossil tidaklah gampang. Sebagaimana paleontologist (ahli fossil) Robert Bakker menjelaskan, pencarian fossil membutuhkan mata yang terlatih:

Robert Bakker, “Hal yang paling penting dicari ketika anda menggali dinosaurus adalah benda yang ada di sana, pada batas pandangan anda. Jadi, ketika anda menggali dinosaurus, anda mesti memiliki pandangan 360 derajat yang ekologis. Lihatlah segala sesuatu. Berhati-hatilah terhadap segala sesuatu….”

Para paleontolog melakukan perjalanan melalui padang pasir, tundra yang membeku, samudera, dan gua-gua bawah tanah untuk menyingkap sisa-sisa spesies yang purba dan punah.

Pekerjaan tersebut bisa berresiko, sebelum menemukan fossil hanyalah permulaan. Begitu fossil ditemukan, paleontologist harus mengangkatnya dari tanah secara hati-hati. Proses penggalian ini bisa berhari-hari.

Paleontolog 1,”Jadi di sini lubang hidung yang lain, di sini.”Paleontolog 2,”Ya.”
Paleontolog 1,”Ini, aku menggali bagian hidung.”

Mereka harus berhati-hati agar tidak merusak fossil apapun yang ada. Ketika diangkat dari tanah, fossil dibungkus dalam aluminium foil dan dilapisi kain goni untuk menjaga keamanannya selama perjalanan. Di laboratorium, bungkus dibuka dan fossil harus mendapatkan pembersihan.

Fossil yang asli terlalu berat dan mudah pecah untuk ditampilkan, sehingga para ilmuwan membuat tiruannya. Mereka melapiskan cairan karet pada bagian luar fossil untuk membuat cetakan. Cetakan yang telah mengeras diangkat dan diisi dengan resin untuk membuat tiruan fossil asli. Pada tahap ini, paleontologist juga membuat model-model dari bagian-bagian yang hilang.

Sebagaimana Dr. Paul Sereno menjelaskan, para paleontologist membuat hampir semua apa yang mereka telah gali. Dr. Paul Sereno, “Kami telah cukup berharap kami memiliki lebih, kami telah cukup berkata kami dapat mengambilnya dan membuat kerangka
luarnya. Kami memburu tengkoraknya, kami kekurangan tengkoraknya, kami tidak memilikinya, tetapi kami memiliki cukup dari binatang itu, lengan-lengannya, dan cukup tulang punggung untuk mengukur ukurannya secara benar dan untuk mendapatkan gambar seperti apa gesitnya bintang itu dulu.”

Tulang-tulang yang telah direkontruksi sekarang telah siap untuk dirakit bersama. Tulang-tulang itu ditempatkan pada sebuah frame baja yang menopangnya. Bentuk dari yang dihasilkan frame memberikan kerangka yang lengkap dari tampilan gerakannya. Dengan beberapa potong yang hilang dan kadangkala hanya bekerja dengan beberapa fragmen sebuah tulang, kesalahan-kesalahan bukan hal khusus.

Robert Bakker, “Baiklah, ibu saya kadang menggerak-gerakkan sangkar sambil berkata, “Baiklah, Bob, kamu adalah seorang ilmuwan, kamu selalu menghidupkan makhluk-makhluk, kamu dapat satu tulang dan kamu bikin binatang dengan utuh. Kamu dapat kepala yang salah, ekor yang keliru, ekor dengan ujung yang salah, kepala yang salah pada ujung yang salah….’hal itu terjadi dalam beberapa peristiwa. Tetapi hampir selalu ilmuwan lain yang, ahli anatomi , yang menangkap kesalahan dan membetulkannya”

Dalam banyak kasus, para paleontolog kadang memasangnya dengan benar. Dengan banyak keahlian dan sedikit keberuntungan, hasilnya luar biasa………………kebangkitan kembali seekor spesies yang telah punah jutaan tahun yang lalu.

Sumber: masbadar.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar