Jumat, 29 Mei 2009

Peluang Usaha Kerajinan Batu Fosil

Hobi seringkali mendatangkan keuntungan yang tak terkira. Dari hoby tersebut kita dapat mersakan rejeki yang lumayan bagi pemasukan kehidupan kita. Terlebih apabila kita memiliki hoby yang rada unik, tentu dari hoby kita itu dapat kita kembangkan menjadi sebuah suatu usaha yang medatangkan keuntungan. Hoby unik pun banyak seperti yang berhubungan dengan batu fosil. Apakah yang dapat kita kembangkan dengan hoby yang berhubungan dengan batu fosil tersebut? Tentu saja ada dan sangat menarik untuk di kembangkan sebagai usaha yang dapat mendatangkan keuntungan.

Dari batu fosil kita dapat membuat suatu karya yang bernilai cukup besar. Lewat sisa-sisa tumbuhan zaman purba kita bisa menjadi seniman fosil yang mumpuni. Hebatnya, uang pun kini mengalir deras ke dengan sendirinya. Hobi mengulik-ulik fosil memang cukup unik. Kita dapat mengembangkan usaha sendiri bersama keluarga. Kita memilih fosil bukan tanpa alasan. Bebatuan berumur jutaan tahun itu memang sangat banyak ditemui di sekitar pedesaan. Semakin tua umur batu, maka semakin mahal harganya.

Untuk mencari fosil, kita cukup menancapkan sebuah besi panjang ke tanah sedalam dua hingga tiga meter. Nah, jika besi yang dihujamkan berbenturan dengan batu, maka bahwa itu fosil. Selanjutnya, kita tinggal menggalinya saja.
kita juga bisa mencari fosil itu di lahan milik orang lain dan bekrja sama, jika menemukan fosil, kita dapat membicarakan harga yang pantas untuk batu-batu tersebut. Untuk harga yang kita bisa jual berfariasi, tergantung kesepakatan. Ada yang meminta harga fosil Rp 200 per kilogram (kg), namun ada kita juga dapat memasang dengan harga Rp 500 per kg. Dalam satu bulan, biasanya kita bisa mendapatkan batu sebanyak 22 ton dengan berbagai ukuran. Mulai dari dari yang berukuran 5 kg hingga 2 ton per batu. Dari bahan baku sebanyak itu, hnya separuhnya saja kita mampu memproses sebanyak 16 ton saja.

Dengan bahan baku sebanyak itu, saya menghasilkan sekitar 500-an produk berbagai ukuran. Kita dapat membuat berbagai hasil dari kerajinan dari batu-batu itu, seperti bath up, wastafel, kursi, bangku, meja, asbak, dan lain sebagainya. Tapi, ada juga pelanggan yang minta dibuatkan prasasti. Tergantung dari pesanan setelah tahu, kemudian kita dapat langsung mengolah dan mulai memperhalus batu batu tersebut dengan ampelas atau membentuknya dengan gerinda. Lama mengolah fosil tergantung tingkat kesulitannya. Untuk bath up, membutuhkan waktu sepuluh hari non stop. Sementara untuk ukiran atau prasasti hanya butuh waktu hingga 36 hari yang paling mudah dibuat adalah asbak.

Dalam sehari ia bisa membuat 20 asbak. Lama pembuatan tentunya juga mempengaruhi harga jual. Untuk satu asbak, kita dapat menjual dengan harga Rp 60.000 – Rp 150.000. Sementara untuk wastafel biasanya ia jual seharga Rp 6 juta hingga Rp 7 juta. Bangku kita dapat tawarkan Rp 8.000 per kg hingga Rp 12.000 per kg. Sedangkan untuk bath up kita dapat menjualnya jual dengan harga Rp 12 juta – Rp 15 juta. Memang usaha ini membutuhkan karyawan untuk membantu proses dari pda usaha batu fosil ini. Jika kita sudah memiliki keuntungan dan merasa bisnis yang kita jalnkan berkembang kita dapat mempekerjakan pegawai dan karyawan untuk membantu kita.

Keuntungan yang dapat diraup dan dapat kita nikmati bisa di katakan besar, dalam sebulan kita dapat mengantongi omset dan keuntungan Rp.180 juta dalam sebulan. Untuk pemasaran kita dapat memasarka ke luar daerah bahkan jika bisnis kita tersebut terkenal dengan kualitas yang nilai seni yang tinggi kita dapat mencpai kancah keluar negeri.

1 komentar:

  1. om, saya juga tertarik dngan dunia sisa purbakala, sampai saat ini saya sudah memiliki fosil kayu purba berbagai ukuran dan jenias, dari mulai fosil lunak sampai fosil yang beanr2 mirip berlian kerasnya,tapi ukuran paling besar seberat 0,5 kg.

    BalasHapus