Jumat, 29 Mei 2009

kisah aneh penemu fosil cangkang kerang raksasa

Sesuatu hal yang dianggap langka tak lepas dari hembusan kisah aneh bagi yang merasakannya. Begitulah yang dialami penemu cangkang kerang raksasa, Edi Hidayat (28).

Saat ini, Edi beserta istri dan dua anaknya tinggal bersama di kediaman orangtua Edi di kawasan Ciparea Selatan. Baru sehari cangkang kerang itu diinapkan, rupanya menyimpan cerita yang tak seperti biasa.

Edi mengaku ada sesuatu berbeda yang mendera kondisi tubuhnya. “Tidak biasanya, badan ini malah menjadi pegal-pegal. Padahal, walau kerja hingga cape tidak pernah begini,” jelasnya kepada detikbandung, Senin (13/4/2009).

Selain itu, kata Edi, anak keduanya bernama Dimas (3), semalam bertingkah rewel. Bahkan, anaknya itu seolah tidak mau berada di dalam rumah.

“Tengah malam tadi, anak saya selalu terbangun dari tidurnya. Ada sekitar empat kali terbangun. Dia terus menangis dan mengajak keluar rumah. Biasanya tidak begitu” terangnya.

Apakah hal tersebut terkait keberadaan cangkang raksasa itu? Edi pun tetegun sejenak. “Percaya dan tidak percaya sih,” jawab pria berambut pendek ini.

Diberitakan sebelumnya, Kerang pertama kali ditemukan oleh Edi Dayat dan Soleh saat tengah menggali tanah untuk memasang penampung air di rumah Rohman. Saat penggalian sedalam 2 meter terbentur dengan cadas.

Karena penasaran Edi terus menggali dengan menggunakan cangkul dan pahat. Saat digali lagi menjadi 2,5 meter, ditemukan bungkus kerang ukuran besar dengan posisi miring. Warna bungkus kerang itu putih pudar dengan panjang 65 cm dan lebar 40 cm.

Tim dari Museum Geologi yang terdiri dari Ahli Moluska Museum Geologi Elina Sufiati dan Kasie Dokumentasi Museum Geologi Sinung Baskoro serta dua staff lainnya mendatangi kediaman Edi, mereka memperkirakan temuan tersebut merupakan fosil yang dibawa manusia purba jutaan tahun lalu.

Sumber: detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar